Jalan Kabupaten di Sungai Lestari Rusak Berat, Warga Resah
Jalan utama di Kabupaten Sungai
Lestari semakin rusak dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini membuat warga
kesulitan beraktivitas, terutama mereka yang bekerja di luar desa. Lubang besar
di sepanjang jalan menjadi ancaman bagi pengendara yang melintas setiap hari.
Menurut warga, kerusakan jalan
awalnya hanya berupa retakan kecil. Namun setelah musim hujan tiba, permukaan
jalan mulai amblas dan berlubang. Beberapa titik bahkan sempat tergenang air
sehingga memperparah kondisi beton dan aspal.
Para pengendara motor mengeluhkan
sering tergelincir saat melewati jalur berlubang. Banyak yang harus memperbaiki
kendaraan akibat benturan keras ketika terperosok. Mereka berharap pemerintah
segera memperbaiki jalan sebelum memakan korban jiwa.
Sementara itu, sopir angkutan umum
mengaku terpaksa mengurangi jumlah perjalanan untuk menghindari kerusakan
mobil. Mereka juga terpaksa menaikkan tarif sementara karena biaya perawatan
kendaraan meningkat. Hal ini tentu menambah beban bagi para penumpang.
Pemerintah daerah menyatakan sudah
menerima laporan kondisi jalan dari pemerintah desa. Saat ini pihaknya sedang
menunggu proses pengajuan anggaran untuk rehabilitasi. Pihak dinas PUPR
berjanji akan meninjau kondisi lapangan dalam waktu dekat.
Sejumlah tokoh masyarakat menilai
perbaikan harus segera dilakukan agar aktivitas ekonomi tidak terhambat. Mereka
khawatir distribusi barang ke pasar akan melambat jika akses terus memburuk.
Petani juga merasa dirugikan karena biaya angkut hasil panen menjadi lebih
tinggi.
Selain aktivitas ekonomi, dunia
pendidikan juga terdampak. Banyak siswa terlambat datang ke sekolah karena
kendaraan orang tua tidak bisa melewati jalan berlubang. Guru-guru yang tinggal
di kecamatan lain juga kesulitan ketika hujan turun.
Beberapa warga berinisiatif menambal
jalan secara swadaya menggunakan batu dan tanah. Meski tidak menyelesaikan
masalah sepenuhnya, langkah ini dilakukan agar jalan masih bisa dilewati
sementara waktu. Namun mereka menilai upaya tersebut tidak bisa bertahan lama.
Para pemuda desa bahkan menggalang
dana untuk membeli material tambahan guna menutup lubang-lubang besar. Kegiatan
gotong royong dilakukan setiap akhir pekan untuk meringankan beban masyarakat.
Meski demikian, perbaikan besar tetap harus dilakukan oleh pemerintah.
Warga berharap pemerintah segera
mengambil langkah cepat agar kondisi jalan tidak semakin parah. Jika dibiarkan
berlarut-larut, mereka khawatir jalur tersebut bisa putus dan aktivitas
masyarakat lumpuh total. Mereka menuntut solusi nyata demi keselamatan dan
kelancaran transportasi.
Komentar (0)
Tulis Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!